Penderitaan dan Kebahagiaan
Kali ini aku akan bertutur
tentang penderitaan dalam kehidupanmu,Nak. Sebuah pengalaman rasa yang dulu
pernah kau pilih untuk menjadi bagian dari pembelajaran dan proses pertumbuhan
kesadaranmu, namun justru lebih banyak kau sesali saat menjalaninya di dunia
ini.
Maafkan Aku mesti mengingatkanmu
kembali, Nak. Semua bentuk penderitaan yang kau rasakan di kehidupanmu kali ini
adalah hasil dari pilihanmu sendiri. Kau telah memilihnya dengan pikiran, kata
kata , sikap, dan perilakumu pada kehidupan terdahulu. Aku tidak pernah menghukummu melakukan semua
bentuk penderitaan itu.
Kau mengalaminya karena kau
membutuhkan semua itu. Hanya agar kau bisa memahami penderitaan yang sama
sebagaimana pernah kau ciptakan bagi orang dan makhluk lain. Bukan Aku, bukan
pula dirimu yang menghukum diri sendiri dengan semua penderitaan. Penderitaan bukanlah
hukuman, ia hanya pembelajaran bagi pikiran dan rasamu.
Aku tidak berharap kau menikmati
penderitaan itu ataupun menyesalinya sepanjang hidup. Aku hanya berharap kau
mengerti bahwa penderitaan itu sedang memberikanmu pemahaman utuh atas rasa
yang tidak benar benar kaua pahami sebelumnya. Pelajarilah setiap penderitaan
sampai kau tidak lagi merasakannya sebagai penderitaan.
Setiap penderitaan hidup yang kau
rasakan, sesungguhnya hanya terbatas pada pikiran. Ia hanya persepsi pikiran
yang tidak bisa memahami tujuan positif dari pengalaman hidup.
Saat pikiranmu memahami dan
menerima bahwa penderitaan itu adalah kebutuhan Jiwa yang berhasil kau dapatkan
di kehidupan ini, ia akan berubah rasa menjadi kebahagiaan. Bukankah sebuah
harapan yang bisa terpenuhi adalah kunci dari kebahagiaan?
Aku tahu pikiranmu tidak
menhinginkan penderitaan, ia hanya menginginkan kebahagiaan. Tapi kau tidak
tahu bahwa sebagai jiwa, kau sangat perlu penderitaan itu untuk memahami kehidupan semesta ini secara
utuh.
Akulah sumber segala kebahagiaan
semesta. Aku tidak memiliki penderitaan karena semua hal dalam pandanganKu
hanyalah kebahagiaan. Dan jika kau masih ingin mengalami kebahagiaan abadi
sepertiKu, maka jadilah jiwa dalam tubuh manusia yang mampu menggunakan pikiran
untuk belajar mengubah setiap penderitaan duniawi menjadi kebahagiaan rohani.
Semoga dengan semua pemahaman
ini, pada hari hari yang lain Aku tidak lagi mendengar doamu agar kau
Kubebaskan dari penderitaan hidup. Bebaskanlah dirimu sendiri dengan
membebaskan pikiran dari cara pandang yang menderitakan. Jika karena kasih
sayangKu padamu lalu Aku sendiri melenyapkan penderitaan itu, maka kau tak akan
pernah memahami makna penderitaan itu. Kaua tak akan pernah tumbuh menjadi jiwa
yang matang.
Maka, mintalah agar cahaya
kesadaranKu membukakan makna terang bagi penderitaanmu. Mintalah kekuatan dan
ketabahan untuk menghadapi dan mempelajari penderitaan itu, bukan kekuatan
untuk menghindarinya saat ini, ia akan datang disaat yang lain. Namun jika kau
telah memahaminya, penderitaan itu akan berhenti mendatangimu.
Sumber dari setiap penderitaan
dan kebahagiaan adalah harapan. Pikiran akan bahagia ketika harapan itu
terpenuhi dan menderita saat ia tak tercapai. Aku tidak bermaksud meniadakan
kebahagiaan bagimu karena harapanlah yang bisa membuatmu hidup dalam semangat. Jadi,
tetaplah berharap pada sesuatu lalu kerjakan sesuatu bagi harapanmu.
Namun begitu, bekerjalah hanya
demi kerja itu sendiri tanpa terbelenggu oleh harapan atas hasil kerja. Fokuslah
pada tugas dan kerjamu di dunia ini dengan penuh keyakinan. Sisanya, biarlah
Aku sendiri yang akan menentukan hasil yang layak bagi setiap kerja yang telah
kau lakukan demi kelangsungan alam semesta. Aku adalah penentu hasil kerjamu
karena Akulah pemilik semesta tempatmu
menjalankan kerja ini. Maka, berbahagialah pada setiap kerjamu dan
berbahagialagh pula pada setiap hasilnya.
Comments
Post a Comment