Kejadian Paling Gila Saat Pasien Operasi
Kejadian Gila yang terjadi saat operasi ini adalah mungkin kasus yang jarang terjadi karena kesalahan teknis atau human error atau bahkan permintaan pasien yang aneh aneh. Alat kedokteran yang canggih sekalipun tidak mengelakan adanya kejadian seperti ini. Berikut adalah Hal Paling Gila Yang Terjadi Saat Operasi seperti yang dilansir Oddee.
Ukir Initial Di Perut Pasien
Mungkin dokter bernama Alan Zarkin ini memiliki bakat menjadi seniman. Ya, seperti yang kamu tahu jika seniman kerap kali memberikan inisial terhadap setiap hasil karyanya. Nah, karena Alan adalah seorang dokter, maka dia mengukir tanda namanya di perut pasien.
Tak ada yang menduga jika Alan mengukir inisial namanya di perut seorang pasien usai menjalani operasi. Namun sang pasien rupanya tidak suka. Dia merasa dilecehkan karena ukiran inisial Alan itu seakan bekas luka di perutnya. Sang pasien pun menggugat rumah sakit dan Alan si dokter Zorro dengan ganti rugi USD 5,5 juta (Rp 66,9 miliar).
Terbakar Saat Operasi
Pada tahun 2005, Rita Talbert menjalani sebuah operasi sederhana untuk memperbaiki tiroidnya. Namun dia malah terbangun seminggu kemudian dalam perawatan intensif dan merasakan sakit serta kengerian saat melihat wajahnya di cermin dagunya sudah menghilang, hidungnya rusak dan bagian mulutnya meleleh. Kendati menjalani belasan operasi konstruksi wajah, Rita masih mengalami kesulitan untuk makan, minum dan bernafas.
Dokter lalu menjelaskan jika terjadi insiden saat operasi tiroid Rita. Di mana alat electrosurgical memicu oksigen di dalam masker sehingga menimbulkan kebakaran yang menghancurkan wajahnya. Namun rupanya kasus yang dialami Rita ini bukan yang pertama kali terjadi. Ada 550 - 650 pasien setahunnya yang mengalami insiden kebakaran saat operasi.
Dokternya Pergi Saat Bedah
Semenjak tahun 2013, Silvino Perez berada dalam kondisi vegetatif karena komplikasi akibat operasi bedah jantung terbuka. Keluarga Perez bersikeras si ahli radiologi, dokter Parvaiz Chaudhry di Fresno Community Regional Medical Center. California, meninggalkan lokasi sebelum operasi Perez selesai dilangsungkan demi menghadiri jamuan makan siang dan membiarkan rongga dada Perez terbuka begitu saja.
Lalu kemudian muncul komplikasi dan jantung Perez berhenti berdetak. Sang dokter langsung kembali ke ruang operasi demi menyelamatkan Perez, tetapi kerusakan sudah terlalu jauh. Hingga akhirnya Perez tak pernah bangun lagi sampai saat ini.
Tweet Langsung Saat Operasi
Biasanya sih yang namanya live tweet itu melaporkan sebuah konser musik atau event penting lainnya. Nah, kalau live tweet operasi bedah bagaimana dong? Itulah yang dilakukan rumah sakit Houton's Memorial Hermann pada 9 Mei 2012. Dimana mereka melakukan live tweet operasi bedah otak yang dipimpin ahli bedah terkemuka di bidang tersebut, dokter Dong Kim.
Sang pasien yang tidak diberitahu identitasnya, didiagnosa menderita tumor setelah mengalami kejang. Kim dan tim bedahnya menggunakan seperangkat teknologi yang mampu mencari titik tumor di otak pasien. Gilanya, seluruh proses operasi itu difoto dan diposting begitu saja di jejaring sosial. Bahkan para dokter sempat menjawab berbagai pertanyaan pasien. Duhh. Gila.
Tetap Bernyanyi
Seorang penyanyi asal Ghana, Alama Kante, tetap bernyanyi saat menjalani operasi pengangkatan tumor dari tenggorakannya. Alama tampak santai bernyanyi kendati kondisi kritis. Mengapa bisa begitu, karena dia rupanya dihipnotis agar tidak kehilangan pita suara saat operasi berjalan. Bahkan saat operasi, Alama cuma diberi bius lokal demi menghilangkan rasa sakit.
Dalam rekaman video yang ada, Alama terlihat tetap saja bernyanyi kendati tim dokter sedang mengangkat tumor di tenggorokannya. Tumor itu berada di kelenjar paratiroid, dan karena bernyanyi selama masa kritis itu, ahli bedah sukses menyelamatkan pita suaranya.
Main Biola Saat Operasi
Pemain biola Naomi Elishuv mengubah operasi bedah otak yang dia jalani menjadi bak konser mini dirinya. Wanita yang menjadi anggota Nasional Simfoni Orkestra Lithuania ini sudah didiagnosis menderita tremor esensial di otak dan terpaksa berhenti bermain biola sejak 20 tahun silam, pada 9 September 2013, Naomi menjalani operasi di pusat medis Tel Aviv Sourasky untuk menekan gejala tremor otaknya.
Para ahli bedah memasukkan alat pacu jantung ke dalam daerah bermasalah di otak Naomi untuk mengatur getaran melalui arus listrik. Ahli saraf fungsional tempat itu yakni Yitzhak Fried memang meminta Naomi untuk tetap bermain biola agar para dokter yang terlibat dalam operasi bedah itu bisa memantau rangsangan yang tepat di otak sampai tremor itu menghilang.
Posting Organ ke Sosial Media
Pada Oktober 2014, seorang mahasiswi keperawatan asal Rusia menghadapi teguran keras karena memposting foto dirinya memegang organ tubuh manusia. Organ itu milik pasien operasi dan dia dianggap menghina sang pasien di jejaring sosialnya.
Mahasiswi berusia 20 tahun bernama Gulnaz Yalalova itu memposting foto dirinya memegang sebuah limpa serta melecehkan bagian operasi pasien. Bahkan dia sempat menghina seorang pasien remaja di sebuah rumah sakit di Kazan, 500 mil sebelah timur Moskow. Dianggap tidak cocok untuk profesinya, Gulnaz kini sepertinya harus mengubur impiannya menjadi perawat.
Menempel Stiker Saat Pasien Operasi
Pada 2013, ABC melaporkan kisah seorang wanita tak dikenal dari Los Angeles yang menggugat rumah sakit setempat dan anestesinya karena diduga meletakkan kumis dan stiker di wajahnya selama operasi sebagai bagian dari lelucon bahwa dia mengklaim perbuatan itu melanggar martabat dan membahayakan kesehatannya. Sementara dia tak sadarkan diri, rekan kerja tidak simpatik nya ditempelkan kumis palsu di atas bibir dan air mata kuning di bawah mata kirinya. Bagaimanapun dekatnya mereka berteman, melecehkan itu sangat tidak baik.
Ukir Initial Di Perut Pasien
Mungkin dokter bernama Alan Zarkin ini memiliki bakat menjadi seniman. Ya, seperti yang kamu tahu jika seniman kerap kali memberikan inisial terhadap setiap hasil karyanya. Nah, karena Alan adalah seorang dokter, maka dia mengukir tanda namanya di perut pasien.
Tak ada yang menduga jika Alan mengukir inisial namanya di perut seorang pasien usai menjalani operasi. Namun sang pasien rupanya tidak suka. Dia merasa dilecehkan karena ukiran inisial Alan itu seakan bekas luka di perutnya. Sang pasien pun menggugat rumah sakit dan Alan si dokter Zorro dengan ganti rugi USD 5,5 juta (Rp 66,9 miliar).
Terbakar Saat Operasi
Pada tahun 2005, Rita Talbert menjalani sebuah operasi sederhana untuk memperbaiki tiroidnya. Namun dia malah terbangun seminggu kemudian dalam perawatan intensif dan merasakan sakit serta kengerian saat melihat wajahnya di cermin dagunya sudah menghilang, hidungnya rusak dan bagian mulutnya meleleh. Kendati menjalani belasan operasi konstruksi wajah, Rita masih mengalami kesulitan untuk makan, minum dan bernafas.
Dokter lalu menjelaskan jika terjadi insiden saat operasi tiroid Rita. Di mana alat electrosurgical memicu oksigen di dalam masker sehingga menimbulkan kebakaran yang menghancurkan wajahnya. Namun rupanya kasus yang dialami Rita ini bukan yang pertama kali terjadi. Ada 550 - 650 pasien setahunnya yang mengalami insiden kebakaran saat operasi.
Dokternya Pergi Saat Bedah
Semenjak tahun 2013, Silvino Perez berada dalam kondisi vegetatif karena komplikasi akibat operasi bedah jantung terbuka. Keluarga Perez bersikeras si ahli radiologi, dokter Parvaiz Chaudhry di Fresno Community Regional Medical Center. California, meninggalkan lokasi sebelum operasi Perez selesai dilangsungkan demi menghadiri jamuan makan siang dan membiarkan rongga dada Perez terbuka begitu saja.
Lalu kemudian muncul komplikasi dan jantung Perez berhenti berdetak. Sang dokter langsung kembali ke ruang operasi demi menyelamatkan Perez, tetapi kerusakan sudah terlalu jauh. Hingga akhirnya Perez tak pernah bangun lagi sampai saat ini.
Tweet Langsung Saat Operasi
Biasanya sih yang namanya live tweet itu melaporkan sebuah konser musik atau event penting lainnya. Nah, kalau live tweet operasi bedah bagaimana dong? Itulah yang dilakukan rumah sakit Houton's Memorial Hermann pada 9 Mei 2012. Dimana mereka melakukan live tweet operasi bedah otak yang dipimpin ahli bedah terkemuka di bidang tersebut, dokter Dong Kim.
Sang pasien yang tidak diberitahu identitasnya, didiagnosa menderita tumor setelah mengalami kejang. Kim dan tim bedahnya menggunakan seperangkat teknologi yang mampu mencari titik tumor di otak pasien. Gilanya, seluruh proses operasi itu difoto dan diposting begitu saja di jejaring sosial. Bahkan para dokter sempat menjawab berbagai pertanyaan pasien. Duhh. Gila.
Tetap Bernyanyi
Seorang penyanyi asal Ghana, Alama Kante, tetap bernyanyi saat menjalani operasi pengangkatan tumor dari tenggorakannya. Alama tampak santai bernyanyi kendati kondisi kritis. Mengapa bisa begitu, karena dia rupanya dihipnotis agar tidak kehilangan pita suara saat operasi berjalan. Bahkan saat operasi, Alama cuma diberi bius lokal demi menghilangkan rasa sakit.
Dalam rekaman video yang ada, Alama terlihat tetap saja bernyanyi kendati tim dokter sedang mengangkat tumor di tenggorokannya. Tumor itu berada di kelenjar paratiroid, dan karena bernyanyi selama masa kritis itu, ahli bedah sukses menyelamatkan pita suaranya.
Main Biola Saat Operasi
Pemain biola Naomi Elishuv mengubah operasi bedah otak yang dia jalani menjadi bak konser mini dirinya. Wanita yang menjadi anggota Nasional Simfoni Orkestra Lithuania ini sudah didiagnosis menderita tremor esensial di otak dan terpaksa berhenti bermain biola sejak 20 tahun silam, pada 9 September 2013, Naomi menjalani operasi di pusat medis Tel Aviv Sourasky untuk menekan gejala tremor otaknya.
Para ahli bedah memasukkan alat pacu jantung ke dalam daerah bermasalah di otak Naomi untuk mengatur getaran melalui arus listrik. Ahli saraf fungsional tempat itu yakni Yitzhak Fried memang meminta Naomi untuk tetap bermain biola agar para dokter yang terlibat dalam operasi bedah itu bisa memantau rangsangan yang tepat di otak sampai tremor itu menghilang.
Posting Organ ke Sosial Media
Pada Oktober 2014, seorang mahasiswi keperawatan asal Rusia menghadapi teguran keras karena memposting foto dirinya memegang organ tubuh manusia. Organ itu milik pasien operasi dan dia dianggap menghina sang pasien di jejaring sosialnya.
Mahasiswi berusia 20 tahun bernama Gulnaz Yalalova itu memposting foto dirinya memegang sebuah limpa serta melecehkan bagian operasi pasien. Bahkan dia sempat menghina seorang pasien remaja di sebuah rumah sakit di Kazan, 500 mil sebelah timur Moskow. Dianggap tidak cocok untuk profesinya, Gulnaz kini sepertinya harus mengubur impiannya menjadi perawat.
Menempel Stiker Saat Pasien Operasi
Pada 2013, ABC melaporkan kisah seorang wanita tak dikenal dari Los Angeles yang menggugat rumah sakit setempat dan anestesinya karena diduga meletakkan kumis dan stiker di wajahnya selama operasi sebagai bagian dari lelucon bahwa dia mengklaim perbuatan itu melanggar martabat dan membahayakan kesehatannya. Sementara dia tak sadarkan diri, rekan kerja tidak simpatik nya ditempelkan kumis palsu di atas bibir dan air mata kuning di bawah mata kirinya. Bagaimanapun dekatnya mereka berteman, melecehkan itu sangat tidak baik.
Comments
Post a Comment