Seorang Gadis Lumpuh Hanya Karena Sebatang Rokok
Seorang gadis remaja dari Texas menderita stroke beberapa saat setelah merokok ganja sintetis. Dikabarkan saat ini, dia mengalami kerusakan otak, buta, dan lumpuh.
Gadis berusia 17 tahun, Emily Bauer dari Cypress, Texas, membeli ganja palsu di sebuah pompa bensin lokal dengan teman-teman pada Desember. Hanya 15 menit setelah merokok itu, Emily mengatakan merasakan migrain dan ingin berbaring. Setelah dia menderita serangkaian gejala stroke yang akhirnya memicu ke dalam keadaan psikotik. Dia akhirnya mengalami halusinasi kekerasan, berlari ke dinding dan melakukan hal-hal di luar kendali. Selama 24 jam kemudian, Emily masih mengalami halusinasi dan mencoba untuk melukai dirinya sendiri, demikian yang dilansir up2date.
Dokter memutuskan untuk menempatkan Emily yang sudah dalam keadaan koma untuk dilakukan pemeriksaan dan menjalankan tes pada otaknya. Mereka menemukan kejang adalah hasil dari vaskulitis parah, yaitu suatu peradangan pada pembuluh darah yang akhirnya membatasi aliran darah dan oksigen ke otak. Seiring waktu, tekanan pada otak Emily menjadi begitu hebat, sehingga para dokter harus mengebor lubang di tengkoraknya untuk memberikan bantuan. Dokter mengatakan kepada keluarganya, lebih dari 70 persen dari otaknya mati dan dia tidak akan mengenali keluarganya atau dapat menggunakan lengan dan kakinya lagi.
Saat keluarga yang putus asa memutuskan akan melepas tabung nafasnya, Emily mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, bahkan mengatakan menyayangi ibunya. Walaupun Emily masih lumpuh dan sangat bingung, saat ini dia mulai bisa menggunakan kembali tangan dan kakinya juga mulai bisa konsumsi makanan padat. Agar kejadian serupa tidak menimpa keluarga lain, keluarga Emily membuat organisasinon-profit yang memberikan pengetahuan tentang bahaya penggunaan ganja sintetis. (ind) (tty)
Gadis berusia 17 tahun, Emily Bauer dari Cypress, Texas, membeli ganja palsu di sebuah pompa bensin lokal dengan teman-teman pada Desember. Hanya 15 menit setelah merokok itu, Emily mengatakan merasakan migrain dan ingin berbaring. Setelah dia menderita serangkaian gejala stroke yang akhirnya memicu ke dalam keadaan psikotik. Dia akhirnya mengalami halusinasi kekerasan, berlari ke dinding dan melakukan hal-hal di luar kendali. Selama 24 jam kemudian, Emily masih mengalami halusinasi dan mencoba untuk melukai dirinya sendiri, demikian yang dilansir up2date.
Dokter memutuskan untuk menempatkan Emily yang sudah dalam keadaan koma untuk dilakukan pemeriksaan dan menjalankan tes pada otaknya. Mereka menemukan kejang adalah hasil dari vaskulitis parah, yaitu suatu peradangan pada pembuluh darah yang akhirnya membatasi aliran darah dan oksigen ke otak. Seiring waktu, tekanan pada otak Emily menjadi begitu hebat, sehingga para dokter harus mengebor lubang di tengkoraknya untuk memberikan bantuan. Dokter mengatakan kepada keluarganya, lebih dari 70 persen dari otaknya mati dan dia tidak akan mengenali keluarganya atau dapat menggunakan lengan dan kakinya lagi.
Saat keluarga yang putus asa memutuskan akan melepas tabung nafasnya, Emily mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, bahkan mengatakan menyayangi ibunya. Walaupun Emily masih lumpuh dan sangat bingung, saat ini dia mulai bisa menggunakan kembali tangan dan kakinya juga mulai bisa konsumsi makanan padat. Agar kejadian serupa tidak menimpa keluarga lain, keluarga Emily membuat organisasinon-profit yang memberikan pengetahuan tentang bahaya penggunaan ganja sintetis. (ind) (tty)
Comments
Post a Comment