Gangguan Jiwa, Pria Ini Berniat Menikahi Salah Satu Mainan Balonnya




Mengoleksi mainan favorit sejak kecil hingga dewasa mungkin masih dianggap wajar tapi bagaimana jika ada seorang pria yang hidup dengan mainan kesukaannya hingga berniat menikahi salah satunya? Hal ini terjadi pada seorang pemuda asal AS bernama Mark.

Pemuda berusia 20 tahun asal Redlands, California, AS ini telah menghabiskan waktu bersama 15 balon tiup kesukaannya selama enam tahun. Bahkan Mark mengaku enggan dipisahkan dengan 'teman-temannya' itu walaupun hanya sehari.

Dalam kesehariannya, Mark juga tidur bersama mainan-mainannya yang berbentuk hewan seperti naga, ikan hiu dan jerapah ini hingga membuatkan mereka makanan agar mereka dapat makan malam bersama.

Selain itu menurut Mark, teman-teman plastiknya juga memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Bahkan Mark menggambarkan jika beberapa mainannya suka mendengarkan sedangkan sejumlah mainan lainnya hanya suka tiduran sepanjang hari.

Yang mengejutkan, baru-baru ini Mark mengaku jatuh cinta pada salah satu balon tiup kesukaannya yang diberi nama Lila. Bagi mahasiswa ini, Lila adalah cinta dalam hidupnya sehingga ia pun berniat menikahi si balon tiup berbentuk naga tersebut.

Mark pertama kali menyukai balon tiup ketika berusia 14 tahun. Katanya waktu itu ia haus kasih sayang yang tak pernah ia peroleh dari ibunya. Lalu mengapa Mark memilih balon tiup?

"Mereka lembut dan enak dipeluk, bahkan makin besar ukuran mereka itu akan makin baik. Itu berarti cintanya makin besar," kata Mark seperti dikutip dari The Sun, Senin (18/2/2013).

Tapi lain halnya dengan pendapat teman Mark, Josh. "Ketika pertama kali saya tahu tentang balon-balon tiup milik Mark, saya kira itu aneh, atau bagaimana Anda bisa begitu menyukai sesuatu yang tak benar-benar nyata," ujarnya.

Beruntung Mark berkenan menemui seorang psikolog setelah kisah hidupnya akan ditayangkan di sebuah acara reality show bertajuk My Strange Addiction. Itupun berkat bujukan Josh dan sepupu Mark, Matt yang mendorongnya untuk meminta bantuan mengatasi gangguan kejiwaannya.

Namun kendati psikolog berhasil membantunya berinteraksi dengan lebih banyak orang, Mark masih enggan membuang 'teman-temannya' dan tetap menyimpannya di rumah.


Comments

Popular posts from this blog

18+:Foto Otopsi Korban Pembunuhan dan Perkosaan

Hutan Hoia Baciu, Salah Satu Hutan Paling Mengerikan di Dunia