Misteri Partikel ke-17 itu “Partikel Tuhan”
Selasa lalu (13/12), ada laporan penting yang menggemparkan dari Jenewa. Tepatnya dari ruang seminar Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN). Karenanya, hari itu, ruangan itu tak hanya diisi sesak oleh ilmuwan yang memang berkepentingan dengan hasil laporan ilmiah itu. Tapi, para wartawan juga hadir memenuhi ruangan itu. Mereka berhasrat untuk mempublikasikan ke seluruh dunia tentang laporan penting yang memang ditunggu-tunggu itu.
Pada musim panas lalu, lembaga ini mengumumkan telah menemukan higgs boson. Higgs boson merupakan partikel yang oleh wartawan disebut sebagai “partikel Tuhan”. Karenanya, ketika lembaga itu Selasa kemarin mengumumkan untuk merilis temuan terbarunya tentang partikel itu, semua wartawan terpanggil untuk memberitakannya. Dalam pengumuman Selasa lalu, lembaga ini memberikan laporannya secara lebih terperinci berdasarkan detektor A Toroidal LHC ApparatuS (ATLAS) dan Compact Muon Solenoid (CMS). Dua detektor ini merupakan bagian dari Large Hadron Collider, mesin penumbuk atom terkuat di dunia milik CERN. Dua detektor lain adalah Alice dan LHCb.
Artikel Terkait
Falsafah Haji: Ihram
25.000 Muslim Inggris Naik Haji
Falsafah Haji: Luruskan "Niat"
Falsafah Haji: Sudahkan Anda (Benar-benar!) Berhaji? (Bagian 2)
Bom Bali, Sepuluh Tahun Kemudian
ATLAS mendeteksi partikel Tuhan pada rentang energi 140-490 GeV. Hasilnya, terdapat keganjilan pada rentang energi 116-130 GeV. Keganjilan itu mungkin saja berasal dari fluktuasi energi yang muncul tak terduga. Namun itu juga bisa menjadi pertanda kehadiran partikel Tuhan. Untuk menegaskan dugaan kedua, Fabiola Gianotti (juru bicara eksperimen ATLAS) bertekad memperbanyak eksperimen sehingga partikel Tuhan semakin terpojok pada 2012.
Lembaga ini akan terus melakukan eksperimen melalui dua detektor andalannya itu dan akan mengumumkan laporan terbarunya pada Maret tahun depan.
Konsep partikel Tuhan ini pertama kali muncul ketika fisikawan menyelesaikan penyusunan teori yang menjelaskan sifat seluruh materi di dunia ini. Ribuan fisikawan yang bekerja selama puluhan tahun untuk eksperimen itu kemudian sampai pada sebuah teori yang disebut sebagai “Model Partikel Standar”. Model ini menyebutkan bahwa jika benda dihancurkan hingga ukuran terkecil maka akan terdapat 16 partikel elementer. Beberapa partikel mendasar ini misalnya elektron, foton, danquark. Partikel-partikel yang memang sudah akrab dengan para ilmuwan dan bahkan taka sing di telingan kita yang awam.
Eksperimen selama empat dekade terakhir mengkonfirmasi keberadaan 16 partikel ini. Namun masih ada satu partikel yang menjadi misteri; partikel ke-17 yang kemudian dinamai higgs boson atau partikel Tuhan. Dan dahsyatnya, partikel ke-17 ini justru dianggap yang paling bertanggung jawab dalam menghasilkan massa di inti atom.
Misteri ilmiah yang begitu penting dan tak terpecahkan seperti itu memang kemudian sering kali dikaitkan dengan eksistensi Tuhan. Fenomena seperti itu sering kali juga dijadikan landasan untuk menegaskan tentang keterbatasan sains dan tekhnologi, betapa pun kehebatan mereka mendeteksi tatanan konsologi alam semesta. Singkatnya, selalu ada ruang misterius untuk Tuhan.
Kasus seperti itu misalnya juga terjadi pada para ilmuwan yang meneliti sistem kerja dan jaringan otak manusia. Michael Persinger (pakar neurologi) di awal tahun 1990-an dan V.S. Ramachandran (Direktur Center for Brain and Cognition) bersama timnya di Universitas California Barat menemukan sesuatu yang kemudian dikenal dengan sebutan “titik Tuhan” (God Spot) dalam otak manusia. Titik uhan itu merupakan istilah untuk menyebut salah satu sel saraf dalam lokus temporal yang berkaitan dengan seluruh pengalaman religius atau spiritual manusia.
Comments
Post a Comment