Sebuah Janji Yang Terlupakan

“Berhati-hatilah dalam mengucapkan sebuah janji atau sumpah……”

Selamat jumpa semua,…

Sebelumnya izinkanlah aku membagikan sebuah kisah yang baru-baru ini dialami oleh temanku sendiri. Maafkan, apabila ‘goresan tinta’ku ini memiliki banyak kekurangan. Karena memang selain daripada pendidikanku yang hanya lulusan SDN disebuah desa terpencil dari sumatera. Aku juga bukanlah orang yang pandai merangkai untaian kata mutiara….

Sebelumnya aku pernah memposting kisahku yang mustahil dan tidak masuk diakal, dalam kisah http://cerita-misteri.reunion.web.id/2012/01/blog-yang-bagus.html

Baiklah,

Kisah ini bermula ketika setahun yang lalu Toyib (Nama samaran) merantau ke sebuah kota kecil demi untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Toyib bersyukur karena bisa mendapatkan pekerjaan yang walaupun hanya menghasilkan sedikit uang, tapi halal. Sesibuk apapun Toyib sebagai kuli bangunan, pesan almarhumah neneknya selalu teringat. Yaitu untuk menunaikan ibadah shalat 5 waktu.

3 bulan berlalu sejak Toyib meninggalkan kampung halaman. Toyib mulai berubah.. :’(
Toyib sudah tidak pernah lagi shalat, apalagi kini Toyib telah mulai terpengaruh teman-temanku sesama buruh kasar untuk berjudi. Awalnya Toyib ketagihan karena sering meraih kemenangan. Toyib berharap bisa lebih cepat mengumpulkan uang, agar bisa melamar Mona, kekasih tercinta yang ditinggalkannya dikampung halaman..

Toyib Teringat kembali, peluk cium kekasih yang mengantarkan kepergian dengan sejuta asa.

”Uda….nanti kalau sudah dikota jangan lupa kirim surat ya?

kalau uda sudah ada sedikit rejeki, belilah hape….walaupun hape buruk…yang penting bisa sms dan nelpon uda ya?”, Bulir airmata mengalir dipipi montok Mona…

Toyib cuma mengangguk dan tersenyum lirih…tak sanggup berkata, dadanya sesak, menahan perasaan yang berkecamuk didalam batin.

Seiring sang waktu berjalan…

Toyib terjebak dalam kubangan hutang yang seakan melilit seluruh tubuhnya. Toyib tak lagi ingat orang-orang yang dia kasihi. Toyib semakin jauh jatuh dalam ‘jurang’ candu judi. Toyib….telah ternoda…bukan lagi sibuyung yang dulu rajin shalat….yang dulu sopan dan pemalu….. (,o.O,)

Singkat cerita….

Tepat satu bulan sebelum puasa ramadhan 1433 H lalu, Toyib yang biasanya tinggal di bedeng (pondok sementara kuli di lokasi bangunan), Mulai mengalami berbagai macam keanehan. Seperti pada suatu malam, tepat jam 22.15, ketika dia hendak buang air (maaf), matanya menangkap sesosok perempuan tertunduk menangis pilu disudut bangunan nan gelap. Bulu kuduk Toyib merinding, karena tiba-tiba hawa sekitarnya seakan membeku. (Toyib, pada satu kesempatan berkata padaku, “pada saat itu Mataku tak bisa kualihkan, Hatiku takut…..namun perasaanku yang berkecamuk karena ketakutan seakan mengatakan bahwa aku mengenali sosok tersebut”)

Dengan perasaan takut, akhirnya Toyib berjalan kearah wanita tersebut, TIBA-TIBA!!

Tangisnya yang menyayat pilu semakin jelas terdengar lirih, membuat langkah toyib terhenti. Wajahnya yang semula tertunduk mulai terangkat dan (ASTAGA!!!) wajahnya yang seakan sobek disana sini menatap Toyib dengan tajam. Wajah penuh darah yang mengalir dari setiap daging yang terkelupas tersebut seakan berkata pilu dalam tangisannya yang menyayat malam. tangannya tiba-tiba terangkat kearah Toyib…Kontan saja, Toyib melarikan diri sambil berteriak.

Pernah juga pada suatu siang, seorang wanita berkulit putih membawa rantang ke lokasi pembangunan. Wanita tersebut mengaku bernama Cut Mina, bertekuluk (berkerudung) putih, menitipkan rantang tersebut untuk Toyib dengan alasan masih saudara. Keisengan kami para buruh pun kumat, dengan penasaran kami membuka rantang tersebut……

Mataku terbelalak….

Temanku yang ikut membuka rantang itu juga tak jauh beda….

….

….

Kami terdiam…tak tahu harus berkata apa, sebagian rekanku mengumpat. Rantang tersebut berisi makanan-makanan mewah yang kami bahkan tidak tahu namanya..( ada juga liat di teve :’( )

Yang membuat kami bingung, siapakah gerangan wanita misterius yang mengaku sebagai ‘saudara’ dari Toyib?

Pada saatnya makan siang, kami berkumpul untuk istirahat sejenak dari pekerjaan yang mendera seraya melepas dahaga serta lapar yang mulai terasa. Toyib bersiul girang menerima rantangnya dengan wajah yang sumringah. Beberapa teman telah menceritakan kepada Toyib perihal rantang tersebut. Sesaat sebelum nasi yang kukunyah sempat tertelan…

Toyib menjerit keras, mengagetkan kami semua. Wajahnya pucat pasi….tubuhnya gemetaran bersimbah keringat dingin….Mataku reflect manatap rantang yang terlempar dari tangan Toyib, ASTAGFIRULLAH YA ALLAH!!! Daging busuk berdarah yang dipenuhi belatung!!

Perut kami mual menyaksikan keanehan ini, (belum lagi busuknya aroma yang tercium dari rantang tersebut) membuat selera makan kami sirna.

sebenarnya masih banyak keanehan keanehan yang meneror Toyib selama satu bulan sebelum Umat Islam menjalan ibadah puasa pada bulan ramadhan lalu yang tidak bisaku ceritakan secara detail, karena keterbatasanku merangkai kata (karena rendahnya pendidikan ini_ maaf :’( ).

Ketahuilah rekan-rekan pecinta kisah misteri…..pada saat mengetik kisah ini…aku sendiri bergidik mengingat kisah demi kisah yang dialami mendiang temanku Toyib…

Yaaa…toyib kini telah tiada….

ketika kami semua libur selama beberapa hari untuk merayakan hari kemenangan (Idul Fitri), Toyib yang pulang kekampung halamannya, jatuh sakit. berbagai macam obat dan semua cara telah ditempuh pihak keluarganya untuk menyembuhkan toyib , tapi tidak mendatangkan hasil. Salah seorang rekanku sesama kuli bangunan yang masih satu kampung dengan Toyib (sebut saja Ron) menceritakan, Konon sebelum kepergiannya kekota satu tahun yang lalu….

Toyib berjanji untuk selalu mencintai sang kekasih dan takkan pernah melupakannya….

namun kerasnya kehidupan…yang kadang membuat kita berpaling dan lupa membuat Toyib melupakan semua janji yang dulu terucap…jangankan Surat, bahkan bagaimana kabar sang kekasih sudah tak pernah terpikirkan oleh toyib lagi.

Sementara itu sang kekasih, Mona yang lugu, berfikir mungkin sang arjuna telah kepincut wanita lainpun akhirnya nekad mengakhiri nyawanya dengan gantung diri!!

menurut kisah orang – orang kampung yang menemukan jasad mona kepada Ron…ditangannya terdapat secarik kertas yang kurang lebih berbunyi…
“Tahukah kamu….

Betapa mengembangnya kuncup bunga mawar….

tak seindah mekarnya senyumanmu….

bagiku, warna-warni pelangi,

tak seterang cahyamu….

….

kau terindah….yang pernah aku miliki….

jiwa ini untukmu…

kini kupersembahkan raga ini untukmu…

karenaku sadari betapa ku mencintaimu…

sampai tak tersisa sedikitpun untuk diriku sendiri….

Kelak..dalam gelapnya malam…aku akan menagih janji yang dulu terucap…

bersama sang bintang malam, ku akan bisikkan semua janji kita….

dan smoga dikabulkan sang angin, pintaku untuk memilikimu….”

……

:’(

Dear, pembaca….

terlepas apakah anda mempercayai atau tidak, apa yang telah kusampaikan dalam kisah ini. Aku ingin mengingatkan kepada kita semua….marilah sejenak kita mengingat Tuhan (menurut kepercayaan masing-masing)… dan mari kita sejenak merenung…apakah arti dari sebuah JANJI…….siapkah kita, apabila kelak…sesuatu datang dari gelapnya malam untuk menagih janji yang pernah terucap……

—————

Note To Admin : terimakasih atas bantuan anda telah mempublikasikan kisah saya sebelumnya, dan saya betul2 sangat berharap kisah kali ini (walaupun tidak bagus) bisa di publikasikan..dan dengan segala kerendahan hati saya memohon untuk tetap merahasiakan ID saya yang hina dina ini…. :’(

Note To readers : terimakasih karena telah meluangkan waktu sesaat, guna untuk membaca postingan saya ini…

komen2 pada postingan saya sebelumnya terharu…terimakasih banyak untuk semua….. :’(

Comments

Popular posts from this blog

18+:Foto Otopsi Korban Pembunuhan dan Perkosaan

Hutan Hoia Baciu, Salah Satu Hutan Paling Mengerikan di Dunia