Kejam, Polisi Afsel Ikat dan Seret Warga dengan Mobil



Seorang warga di wilayah dekat Johannesburg, Afrika Selatan, menemui ajalnya setelah disiksa oleh sekawanan polisi di depan publik. Korban diborgol di belakang sebuah mobil van, diseret menjauh dan ditemukan tewas di penjara.

Aksi kejam aparat di Afsel ini terekam oleh kamera ponsel warga dan diunggah di Youtube, seperti yang diberitakan Daily Mail, Kamis 28 Februari 2013. Ratusan orang warga yang turut menyaksikan tragedi itu tidak berbuat banyak.

Korban diketahui bernama Mido Macia, 27 tahun, imigran asal Mozambique yang bekerja sebagai supir taksi. Saksi mengatakan, insiden yang terjadi pada Selasa lalu ini dimulai saat Macia terlibat cekcok dengan beberapa orang polisi di daerah Daveyton, pinggiran Johannesburg.

Polisi lalu memukulinya. Macia kemudian diborgol di belakang sebuah mobil van. Pintu mobil itu ditutup sangat kencang sekali ke arah kepala Macia. Van itu lantas tancap gas, tidak memedulikan korban teriak kesakitan.

"Dengan darah mengucur di wajahnya, mereka menyeretnya. Dia kesakitan dan menangis, meminta polisi berhenti, tapi mereka semakin menjadi," kata seorang saksi yang enggan disebut namanya kepada sebuah koran lokal.

Dua jam kemudian, Macia ditemukan tewas di penjara. Salah satu tahanan di penjara itu buka mulut. Dia mengatakan bahwa polisi memukuli Macia hingga dia tewas.

Menurut juru bicara kepolisian Afrika Selatan yang tengah menyelidiki kasus ini, Moses Dlamini, Macia kemungkinan tewas karena pendarahan di kepalanya.

Dlamini mengatakan bahwa insiden itu dimulai saat Macia diminta memindahkan kendaraannya karena menghalangi jalan. Macia, ujarnya, menolak dan malah berusaha merebut pistol aparat.

Kasus ini tidak ayal memicu kemarahan publik Afsel. Presiden Afsel Jacob Zuma angkat bicara. Dia mengutuk penyiksaan tersebut dan mendesak adanya penyelidikan.

"Gambar dalam video itu sangat menakutkan, mengganggu dan tidak bisa diterima. Tidak ada manusia yang boleh diperlakukan seperti itu," kata Zuma, dikutip dari BBC.

Kelompok HAM Amnesty International mengatakan bahwa aparat di Afsel semakin ganas dari hari ke hari. Peristiwa terparah terjadi Agustus tahun lalu, aparat menembaki pekerja yang tengah berdemo di tambang platina di Marikana, menewaskan 34 orang.

Menurut Amnesty, saat ini kepolisian Afsel tengah menerima 720 laporan kekerasan aparat dari April 2011 sampai Maret 2012. (sj)

Comments

Popular posts from this blog

18+:Foto Otopsi Korban Pembunuhan dan Perkosaan

Hutan Hoia Baciu, Salah Satu Hutan Paling Mengerikan di Dunia