Sadis! Bola Mata Bocah 6 Tahun itu, Dicungkil Secara Brutal!

Binbin bocah usia 6 tahun itu tergolek lemah. (http://s1.djyimg.com/i6/1308270340291459–ss1.jpg)


Mengerikan membaca berita peristiwa dicungkilnya mata seorang bocah berusia 6 tahun di China. Berita yang dilansir oleh media massa di China pada akhir Agustus 2013 lalu itu bikin bulu kuduk bergidik. Bagaimana teganya pelaku melakukan perbuatan itu, mencungkil mata dengan brutal. Terpikir sekilas, apa motifnya? Buat apa mata ‘hasil’ cungkilan itu? Hati macam apa yang dimiliki pelaku?

Jadi teringat kasus ‘pencurian ginjal’ pada tahun-tahun dahulu. Kasus yang sempat ramai diberitakan media internasional, dimana para gelandangan atau tunawisma di China dan India kehilangan ginjal dan organ tubuh lainnya saat tidur di emperan toko. Konon mereka digelandang sekelompok orang dan keesokan harinya ditemukan di tempat yang berbeda dalam kondisi ginjal hilang ! Mengerikan sekali.
Kembali ke kasus bocah diatas. Binbin nama bocah itu kehilangan kedua bola matanya saat bermain di luar rumah di daerah Fenxi, kota Linfen, propinsi Shanxi China. Dia ditemukan oleh ayahnya yang mencari-carinya karena sudah malam Binbin belum pulang. Hingga kemudian dia ditemukan tergeletak di tanah kosong yang tak jauh dari rumah. Wajahnya berlumuran darah yang keluar dari kedua kelopak yang telah kehilangan bola matanya. Dia pun dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kasus Binbin ini menambah deretan kasus yang mengerikan yang terjadi di China. Masih segar dalam ingatan kasus Yue yue. Kasus yang videonya sempat menggegerkan dunia dan mengusik nurani setiap orang yang melihatnya. Orang merasa iba dan marah melihat bocah perempuan berusia dua tahun yang dilindas dua mobil dan dibiarkan terkapar di jalan kota Foshan, provinsi Guangzhou, China, tanpa ada yang menolongnya, meski belasan orang melintas di tempat kejadian. Yueyue pun meninggal beberapa hari kemudian.

Beragam peristiwa yang mengaduk nurani itu, sedikit banyak memberikan gambaran jelas soal posisi moral manusia. Patut menjadi renungan dan ‘tanya ke dalam diri’ kita masing-masing. Kasus Binbin, Yue Yue dan sederet lainnya adalah noktah moralitas manusia yang semakin mengerikan. Merosot hingga pada titik pembeda antara dimensi manusia dan iblis semakin tipis.

Tak jarang kita dipertontonkan aksi-aksi kekejaman polah manusia di belahan bumi ini. Bumi yang semakin tua dan tinggal menunggu waktu kehancurannya dalam siklus terbentuk, bertahan, musnah. Kehancuran untuk merajut kehidupan selanjutnya dan semua orang punya pilihan “jalan selamat’ nya masing-masing.
Salam belas kasih.