Aneh Perampok Rambut Wanita Resahkan Warga Venezuela
Perempuan berambut panjang di suatu kota di Venezuela resah dengan aksi "perampok rambut." jika Lengah sedikit,rambut korban tiba-tiba dipotong paksa oleh penjahat.Diberitakan oleh Surat kabar New York Daily News, Kamis 8 Agustus 2013, melansir kejahatan ini tengah marak terjadi di kota pesisir, Maracaibo. Bahkan ada sekelompok penjahat yang sudah dikenal dan kerap disebut "piranhas." Mereka bukan menyasar barang berharga seperti uang tunai atau ponsel.Barang yang mereka incar adalah rambut panjang wanita.
Mereka memotong rambut para wanita itu secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan dengan menodongkan senjata.Peristiwa memilukan itu pernah dialami seorang warga kota Maracaibo bernama Egmari Villarreal.Villarreal mengungkap pengalaman yang membuatnya trauma itu di sebuah situs video berbahasa Spanyol, Panorama.
"Anda harus melihatnya sendiri maka baru percaya. Kami tidak akan dapat memiliki rambut panjang lagi. Sebagai wanita, ini benar-benar pengalaman yang membuat trauma," kata Villarreal.
Para pelaku penyasar rambut wanita ini biasanya berburu mangsa di tempat-tempat keramaian seperti mal, pantai dan pusat kota. Modus yang mereka gunakan, bisa berpura-pura ingin mengambil benda berharga milik korban. Saat korban lengah dan memperhatikan barang berharganya, pelaku langsung mengeluarkan gunting dan memotong rambut dari belakang.
Motif pelaku menggunting rambut korban diduga karena rambut mereka dapat dijual kembali ke salon-salon kecantikan sebagai rambut tambahan atau lazim disebut hair extension. Kumpulan rambut tersebut laku terjual antara US$500 atau Rp5,2 juta hingga US$800 atau Rp8,3 juta.
Menurut seorang penata rambut di Venezuela, Jhonatan Morales, penggunaan rambut tambahan kini sedang menjadi tren di negara itu. Bahkan permintaannya naik sekitar 30 persen.Melihat keresahan warga, Wali Kota Maracaibo, Eveling de Rosales, berjanji akan menuntaskan permasalahan itu. Dia mengatakan kepada media akan menempatkan petugas polisi tambahan untuk menangkap pelaku pemotongan rambut.
Dan parahnya,ternyata Aksi kejahatan seperti ini tidak hanya terjadi di Venezuela saja, tetapi juga ada di Kolumbia, China dan Afrika Selatan.
Mereka memotong rambut para wanita itu secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan dengan menodongkan senjata.Peristiwa memilukan itu pernah dialami seorang warga kota Maracaibo bernama Egmari Villarreal.Villarreal mengungkap pengalaman yang membuatnya trauma itu di sebuah situs video berbahasa Spanyol, Panorama.
"Anda harus melihatnya sendiri maka baru percaya. Kami tidak akan dapat memiliki rambut panjang lagi. Sebagai wanita, ini benar-benar pengalaman yang membuat trauma," kata Villarreal.
Para pelaku penyasar rambut wanita ini biasanya berburu mangsa di tempat-tempat keramaian seperti mal, pantai dan pusat kota. Modus yang mereka gunakan, bisa berpura-pura ingin mengambil benda berharga milik korban. Saat korban lengah dan memperhatikan barang berharganya, pelaku langsung mengeluarkan gunting dan memotong rambut dari belakang.
Motif pelaku menggunting rambut korban diduga karena rambut mereka dapat dijual kembali ke salon-salon kecantikan sebagai rambut tambahan atau lazim disebut hair extension. Kumpulan rambut tersebut laku terjual antara US$500 atau Rp5,2 juta hingga US$800 atau Rp8,3 juta.
Menurut seorang penata rambut di Venezuela, Jhonatan Morales, penggunaan rambut tambahan kini sedang menjadi tren di negara itu. Bahkan permintaannya naik sekitar 30 persen.Melihat keresahan warga, Wali Kota Maracaibo, Eveling de Rosales, berjanji akan menuntaskan permasalahan itu. Dia mengatakan kepada media akan menempatkan petugas polisi tambahan untuk menangkap pelaku pemotongan rambut.
Dan parahnya,ternyata Aksi kejahatan seperti ini tidak hanya terjadi di Venezuela saja, tetapi juga ada di Kolumbia, China dan Afrika Selatan.
Comments
Post a Comment