Keluarga Ini Beli Mayat Wanita Rp 375 Juta Untuk Pernikahan Hantu
Setiap orangtua di dunia ini pasti bakal melakukan apapun untuk anaknya. Saat si anak belum kunjung menikah, mereka pasti akan mencarikan jodoh. Dan di China sana, sampai ada orangtua rela mengeluarkan ratusan juta rupiah demi menikahkan anaknya yang sudah...meninggal.
Yap, apa yang kamu baca ini benar. Pasangan orangtua di kawasan dataran tinggi Shanxi di utara China sampai rela mengeluarkan 180 ribu yuan (sekitar Rp 375 juta) untuk membeli mayat perempuan. Untuk apa? Rupanya mayat perempuan muda itu bakal dinikahkan dengan mendiang putra mereka yang menikah. Wew, pernikahan jenazah dong?
Lebih tepatnya ini adalah pernikahan hantu atau perkawinan roh. Sebuah tradisi ilegal di China. Di mana beberapa keluarga di pedalaman China masih percaya kalau ada anggota keluarga yang meninggal dalam kondisi jomblo alias belum pernah menikah, maka keluarga yang ditinggalkan harus mencari pasangan yakni jenazah lawan jenis, seperti dilansir Shanghaiist.
Dalam pernikahan hantu, kedua mempelai digantikan dengan boneka kertas
Jika keluarga yang ditinggalkan tidak melakukan perkawinan roh, maka bisa saja kutukan akan datang pada mereka. Dan kalau nilai ratusan juta rupiah untuk jenazah perempuan menurutmu sangat mahal, sebetulnya nilai itu sudah mendapat diskon. Meskipun ilegal, faktanya penduduk Shanxi masih melakukan tradisi ini. Apalagi di Shanxi kerap terjadi kematian para pria yang disebabkan oleh kecelakaan di tambang batu bara.
Kematian para pria yang mayoritas dalam kondisi perjaka itu akhirnya membuat permintaan akan mayat perempuan semakin tinggi. Konon katanya, semakin muda usia mayat itu saat meninggal, maka harga yang dibeli oleh keluarga yang berminat juga bakal semakin tinggi. Karena praktek perkawinan roh ini, tak heran kalau beberapa waktu lalu di China ramai perampokan jenazah perempuan dari makam lantaran digunakan sebagai jual-beli perkawinan roh.
Waduh kalau dibiarkan terus, nanti bisa-bisa akan banyak makam yang kosong ya? Semoga saja tidak sampai demikian.
Comments
Post a Comment