Publik Thailand Geram atas Video PSK Dianiaya



VIVAnews - Publik di Thailand belakangan ini heboh dengan tayangan sebuah video tindak kekerasan sekelompok pria atas seorang perempuan tuna susila asal Myanmar. Video berdurasi selama kurang lebih satu menit itu ditampilkan di sebuah stasiun televisi berita Thailand kemarin malam.

Video itu - yang juga ditampilkan di laman harian Inggris, Daily Mail - menampilkan empat orang pria yang terus menerus memukul, menampar dan menendang seorang wanita. Ketika wanita tersebut mengambil ponsel untuk menelepon atau mengirim pesan kepada seseorang, dia kembali dihajar dan langsung tak sadarkan diri.

Setelah wanita pertama pingsan, sekelompok pria itu akhirnya beralih ke wanita lainnya untuk kembali melemparkan bogem mentah mereka. Peristiwa mengenaskan itu diduga direkam dengan menggunakan kamera ponsel dan telah diunggah ke media sosial Youtube.

Dalam sebuah pembicaraan antar pria yang terekam di video tersebut, mereka bermaksud mengirim kembali wanita Myanmar itu ke negaranya karena berbuat hal yang tidak pantas. Publik Thailand bahkan menduga keempat pria di dalam video itu merupakan petugas kepolisian setempat.

Video yang telah ditonton sebanyak 40.000 kali di Youtube itu pun sontak menuai kecaman dari beragam kalangan masyarakat Thailand. Banyak komentar pedas terpampang di laman video itu.

"Mereka selalu memukul gadis pertama yang terlihat paling kuat"

Komentar lainnya dari pengguna internet, meminta supaya pelakunya segera ditangkap.

"Saya berharap kasus ini dapat ditangani serius dan sekelompok pria itu ditangkap supaya mereka tidak lagi menyakiti orang lain"

Video itu menggambarkan fakta di lapangan mengenai penderitaan wanita muda Myanmar yang diperdagangkan ke Thailand untuk bekerja menjadi wanita penghibur di sana. Diperkirakan sekitar 20.000-30.000 wanita muda Myanmar bekerja sebagai pekerja seks komersil (PSK) di Thailand dan 60% di antaranya masih berusia di bawah 18 tahun.

Para wanita yang sebagian besar berasal dari daerah pedesaan ini, pada awalnya ditawari akan diberikan pekerjaan dengan gaji tinggi dan jaminan pekerjaan ketika mereka bersedia bekerja di kota. Tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan fakta berbeda.

Mereka mendapat pekerjaan sebagai PSK dengan bayaran murah dan bahkan diperlakukan sebagai budak virtual oleh para germo. Tidak jarang para klien mereka menolak memakai kondom, sehingga mudah terinfeksi penyakit menular seksual. (ren)

© VIVA.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Hutan Hoia Baciu, Salah Satu Hutan Paling Mengerikan di Dunia

6 Kisah Unik Saksi Hidup Nyi Roro Kidul