Bocah Bocah Imut Yang Tumbuh Menjadi Monster
Anak merupakan salah satu anugrah terbesar dalam kehidupan. Mereka terlahir di dunia ini dalam keadaan suci dan murni tanpa sedikitpun hasrat dan nafsu. Mereka bisa tumbuh menjadi apapun ataupun siapapun, bergantung pada apa yang mereka lihat dan serap dari lingkungan maupun orang tuanya. Seorang anak merupakan peniru paling ulung yang akan mengadopsi segala yang mereka lihat dan menjadikanya bagian dari kepingan puzle kepribadian yang sedikit-demi sedikit terbentuk dalam masa pertumbuhanya. Kebijaksanaan orang tua dalam mendidik anak akan sangat berpengaruh dalam membentuk pribadi seorang anak, mau itu menjadikan mereka sebuah pribadi yang welas asih dan penuh cinta pada sesama atau justru membentuk mereka menjadi monster mengerikan yang penuh dengan kebencian. Kita semua pasti setuju jika setiap anak terlahir di dunia ini sebagi bocah yang imut, tapi siapa sangka jika beberapa bocah imut ini, kelak ada yang tumbuh menjadi seorang monster paling keji yang pernah tercatat dalam sejarah. Entah karena apa yang mereka alami atau pengaruh dari keluarga dan lingkungan bocah-bocah imut ini, kini terkenal sebagai seorang monster. Dan berikut ini adalah ulasannya :
Alexander Pichushkin
Jika melihat senyum bocah imut diatas, pasti tak akan ada yang menyangka jika kelak Ia akan jadi salah satu monster paling menakutkan dalam sejarah kriminalitas di negara Rusia. Terlahir dengan nama Alexander Yuryevich "Sasha" Pichushkin di Rusia pada tangal 9 April 1974, pria yang juga di kenal sebagai The Chessboard Killer dan The Bitsa Park Maniac ini merupakan seorang pembunuh berantai yang telah mengalahkan rekor, Andrei Chikatilo (52 korban) dengan mencatatkan korban hingga lebih dari 60, yang kebanyakan Ia lakukan di taman Bitsa, kota Moskow, Rusia.
Pichushkin kecil sebenarnya tumbuh sewajarnya anak biasa lain, namun sebuah insiden saat Ia kecil telah merubah jalan hidup Pichushkin untuk selamanya. Suatu hari Pichushkin terjatuh kebelakang saat bermain ayunan, hal ini membuat bagian belakang dari kepalanya terbentur dengan keras. Setelah di periksakan ke dokter, mereka menyatakan bahwa Pichushkin, mengalami gegar otak yang lumayan parah. Setelah itu kepribadian Pichushkin sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih agresif dan inpulsif. Melihat perubahan ini, sang Ibu akhirnya memindahkanya dari sekolah biasa ke sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Tindakan sang Ibu ini menkjadi malapetaka bagi Pichushkin, karena setelah itu teman-teman lama Pichushkin mulai sering mengolok-oloknya sebagai anak yang terbelakang. Melihat keadaan cucunya seperti ini, akhirnya sang kakek memutuskan untuk membawa Pichushkin tinggal bersamanya. Di tempat kakeknya inilah Pichushkin mulai menemukan hobi baru yaitu bermain catur. Sang kakek yang menyadari bahwa Pichushkin sebenarnya adalah anak yang cerdas, mengajarinya catur agar Pichushkin bisa mencari pelampiasan dari agresi dalam dirinya. Semasa bersama sang Kakek, Pichushkin menjalani hari-hari yang cukup menyenangkan, meskipun Ia masih sering di bully tapi Pichushkin tak lagi menjadi anak yang agresif akibat didikan sang kakek. Namun segalanya segera berubah, ketika Kakek Pichushkin meninggal, Ia seolah kehilangan panutanya dan mulai sering mengkonsumsi Vodka.
Kecanduanya akan Vodka ini semakin menjadi, terlebih saat Pichushkin kembali tinggal bersama Ibunya. Dan pada tahun 1992, mengaku terinspirasi oleh kasus Andrei Chikalito, Pichushkin yang kala itu masih merupakan seorang pelajar mulai melakukan aksi pembunuhan pertamanya dan mulai secara rutin melakukan pembunuhan pada tahun 2001. Kebanyakan korban Pichushkin merupakan pria tunawiswa yang Ia rayu dengan iming-iming Vodca agar mau ikut denganya. Setelah mereka minum bersama, Pichushkin akan langsung menghantam kepala korbanya dengan palu dan kemudian menusuk luka yang ada di kepala korbanya dengan botol Vodca, sebelum melemparkan mereka ke semak belukar di taman Bitsa. Selain para tunawiswa, Pichushkin juga tak segan membunuh wanita dan anak-anak, yang Ia serang dari belakang menggunakan palu, menurutnya cara ini sangat efektif karena selain korbanya tak menyadari, Ia juga akan terhindar dari cipratan darah korban. Pembunuhan terhadap Marina Moskalyova pada musim panas tahun 2006, menjadi aksi terakhir Pichushkin, karena Ia tertangkap dalam kamera CCTV di kota Moskow menjadi orang terakhir yang bersama dengan Marina, 3 hari sebelum mayat wanita ini akhirnya di temukan. Dalam persidanganya Pichushkin didakwa atas 49 kasus pembunuhan di dasarkan pada jumlah korban yang berhasil di temukan oleh pihak kepolisian. Namun Pichushkin mengaku setidaknya Ia telah membunuh 60 hingga 63 orang dalam usahanya untuk melengkapi 64 yang Ia rencanakan, sesuai dengan jumlah bidang dalam papan catur. Ia juga mengaku akan terus membunuh jika tak di hentikan, karena baginya membunuh sama pentingnya dengan makan bagi orang pada umumnya. Jika Ia tak membunuh maka Ia akan mati, Layaknya orang lain jika tak makan.
Benito Mussolini
Terlahir dengan nama, Benito Amilcare Andrea Mussolini pada tanggal 29 July 1883. Bocah imut dalam foto diatas kelak saat sudah dewasa akan di kenal sebagai Hitlernya Italia sekaligus seorang fasis garis keras yang pernah tercatat dalam sejarah Italia. Sejak kecil Mussolini sudah dididik dengan faham sosialis oleh sang Ayah Alessandro Mussolini, hingga membuat idealisme ini tertanam kuat di benaknya. Sempat berimigrasi ke negara Swiss pada tahun 1902, tetapi karena tak kunjung bisa mendapatkan pekerjaan tetap akhirnya Ia kembali ke Itali selama beberapa tahun sampai pada tahun 1908 Ia kembali ke Swiss bekerja pada sebuah surat kabar bernama L'Avvenire del Lavoratore. Disini faham soisalis Mussolini seolah mendapat ruang dan kian berkembang hingga Ia mulai sering mengorganisir pertemuan dengan kaum sosialis lainya.
Akibat tindakanya ini Mussolini sempat di tahan dan akhirnya memutuskan kembali ke Itali lagi. Disini Ia mendapatkan posisi sebagai editor di sebuah majalah mingguan Lotta di classe yang merupakan majalah berfaham sayap kiri, di majalah ini pula kekagumanya pada Karl Heinrich Marx kian meningkat. Sejak saat itu Ia mulai merintis karir politiknya, wlaupun sempat gagal dalam pemilu tahun 1919, Ia akhirnya berhasil menduduki kursi perdana menteri setelah memanfaatkan gejolak ekonomi yang melanda Itali pada tahun 1922. Bersama dengan puluhan pendukungnya Ia memasuki kota Roma dan akhirnya berhasil memaksa, Raja Vittorio Emanuele III, untuk memberinya jabatan perdana menteri akibat tekanan luar biasa dari masa pendukung Mussolini.
Begitu berkuasa Mussolini segera menunjukan sikap rasisnya dengan melancarkan serangan ke Ethiopia. Ia merujuk pada teori evolusi Darwin dan menganggap orang kulit hitam sebagai bangsa yang rendah, dan diperintah oleh ras yang lebih tinggi seperti orang Itali merupakan takdir mereka. Sejak itu Ia teus mengobarkan perang dimana-mana, karena menurutnya manusia memang di takdirkan untuk berperang dan akan berkembang dengan perang. Selain itu karena pemikiran yang nyaris serupa, Ia jadi berteman dengan Hitler yang sekaligus membuat Mussolini dan Itali terseret dalam perang dunia ke II. Akibat perang ini, Itali banyak menelan kekalahan, hingga sedikit demi sedikit kekuasaan Mussolini pun meluntur. Dan puncaknya pada tahun 1943, akibat kekalahan dari pihak sekutu, Raja Viktor III menurunkan Mussolini dari jabatanya dan meng asingkanya di Campo Imperatore, sebuah resor pegunungan terpencil di Abruzzo. Meskipun sempat berhasil di bebaskan oleh pasukan elit Jerman yang dikirimkan sobatnya Hitler. Hidup Musolini akhirnya harus berakhir tragis pada tahun 1945 menyusul kekalahan Nazi di perang dunia ke II. Mussolini, sang Istri dan beberapa pengikutnya ditangkap dan ditembaki berkali kali sebelum akhinya di gantung di sebuah pom bensin bernama Piazza Loreto yang ada di sebuah desa bernama Giulino di Mezzegra. Mayat Mussolini dipertontonkan pada rakyat yang marah pada sepak terjang Partai Fasis pimpinanya, Ia ditembaki berkali-kali, dilempari dengan batu dan diludahi karena kekejamanya saat masa kekuasaanya.
Charles Manson
Meskipun memiliki nama Charles Manson, tapi bocah imut pada foto diatas, tak ada hubunganya dengan penyanyi Rock Marilyn Manson. Bocah di atas justru saat telah beranjak dewasa akan tumbuh menjadi pemimpin dari sebuah geng bernama "Manson Family" sekaligus lambang kejahatan di Amerika. Terlahir dari seorang Ibu bernama Kathleen Maddox pada tahun 12 November 1934, dengan nama Charles Milles Maddox. Manson tak pernah mengenal siapa Ayah kandungnya. Baru setelah Ibunya menikah dengan Willian Manson pada tahun 1940, Manson akhirnya memiliki Ayah sekaligus merubah nama keluarganya menjadi Manson. Tumbuh dalam keluarga yang tak sepenuhnya utuh membuat Manson, tumbuh menjadi remaja nakal yang sering terlibat kasus pencurian hingga pemerkosaan sesama jenis di usianya yang baru menginjak 17 tahun. Tindak kriminalnya ini membuat, Manson muda sering keluar masuk penjara.
Semasa masa penahananya ini, Manson mulai merintis gengnya yang kemudian di kenal dengan nama "Manson Family". Geng pimpinanya ini menjadi dalang dari setidaknya 9 kasus pembunuhan berantai di wilayah California pada akhir 1960-an. Kasus-kasus yang dilakukan oleh Manson Family tergolong sadis, terutama terhadap seorang aktris Sharon Tate yang dibunuh dengan sadis ketika Istri dari sutradara Roman Polanski, ketika wanita malang ini tengah mengandung 8 setengah bulan. Sehari setelah pembunuhan ini, geng Manson kembali membunuh pasangan suami Istri Leno and Rosemary LaBianca. Segala pembunuhan yang digagas Manson ini merupakan bagian dari ritual yang di sebutnya "Helter Skelter", sebuah ritual yang dipercayanya merupakan bagian dari langkah yang dia ambil untuk mempercepat perang akhir zaman. Ritual ini sendiri, merupakan pemahaman yang Manson serap, setelah mendengar lirik dari lagu The Beathles, yang berjudul sama. Aksi Manson akhirnya berakhir saat, Ia dan gengnya ddinyatakan bersalah atas konspirasi pembunuhan berantai dan di jatuhi hukuman mati. Selama masa penahanya ini, keterikatan Manson pada musik, menuntunya menjadi murid dari pembunuh gila lagi, yaitu Alvin Karpis dari Geng Barker. Alvin mengajari Manson bermain gitar yang cukup bagus, hingga belakangan Ia mulai berujar : "Aku bisa lebih terkenal dari The Beathles." band yang pernah menginspirasi segala tindak kejahatanya.
Bashar al-Assad
Saat ini, siapa yang tak mengenal kiprah Bashar al-Assad dan rezim tentara Syiahnya yang telah berlaku keji pada para tahana Sunni di dalam penjara. Sejak kecil Bashar yang terlahir dari dinasti keluarga Assad yang telah menguasai Suriah selama tak kurang dari 40 tahun. I dididik dengan faham Syiah Nushairiyyah, sebuah faham yang berseberangan dengan Sunni. Faham ini juga merupakan faham yang menjadi dari negara Iran.
Menghabiskan sebagian masa belajarnya di negara Perancis membuat, Bashar sangat mahir nerbahasa Perancis. Bashar mulai menduduki Presiden Suriah, sekaligus pemimpin tertinggi militer dii negara tersebut, setelah memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2000. Ia menggantikan sang Ayah Hafez al-Assad yang telah menduduki kursi Presiden selama 30 tahun. Selama masa pemerintahanya sudah tak terhitung, berapa banyak kekejaman dan diskriminasi yang dilakukan rezim Bashar al-Assad terhadap kaum Sunni. Meskipun terkenal kejam, karena kekuasaanya yang bisa di bilang mutlak saat itu, Bashar kembali terpilih dalam pemilihan Presiden pada tahun 2007. Sikap Diktator Bashar, akhirnya menuai badai protes rakyatnya yang dimulai tahun 2011 dan berlangsung hingga saat ini. Namun meskipun terus di protes, Bashar seolah tak goyah dan memicu perang saudara di Suriah. Seolah tak takut dengan pendapat negara lain, Bashar bahkan pernah di ketahui pernah ketahuan menggunakan senjata kimia untuk membunuh para demonstran yang menuntutnya mundur. Hingga kini belum ada yang bisa menghentikan aksi Diktator keji ini.
Ted Bundy
Rasa-rasanya kalian pasti sudah akrab dengan nama Theodore Robert Bundy atau yang lebih di kenal dengan Ted Bundy. Kisah pembunuhan berantai dari pria yang memiliki tampilan cukup parlente ini sudah menggegerkan seantero Amerika dan dunia. Namun siapa sangka jika psikopat keji ini semasa kecilnya merupakan bocah yang lucu dan ceria, seperti yang terlihat pada foto diatas.
Terlahir pada tanggal 24 November 1946 dengan nama Theodore Robert Bundy. Entah apa yang membuat bocah yang semasa kecilnya terlihat menggemaskan ini akhirnya berubah menjadi seorang psikopat keji yang telah melakukan setidaknnya 40 kasus pembunuhan yang di dahului dengan penculikan dan pemerkosaan. Dianugrahi tampang yang cukup rupawan, Ted justru memanfaatkan kelebihanya itu untuk menjerat para korbanya yang kebanyakan wanita muda sebelum akhirnya, Ia habisi. aksi Ted baru berakhr saat pada tahun 1975 saat Ia akhirnya di tahan dan diadili. Setelah di jatuhi hukuman mati, Ted Bundy sempat 2 kali melarikan diri dari penjara sebelum akhirnya di eksekusi mati di atas kursi listrik pada tahun 1989.
Alexander Pichushkin
Jika melihat senyum bocah imut diatas, pasti tak akan ada yang menyangka jika kelak Ia akan jadi salah satu monster paling menakutkan dalam sejarah kriminalitas di negara Rusia. Terlahir dengan nama Alexander Yuryevich "Sasha" Pichushkin di Rusia pada tangal 9 April 1974, pria yang juga di kenal sebagai The Chessboard Killer dan The Bitsa Park Maniac ini merupakan seorang pembunuh berantai yang telah mengalahkan rekor, Andrei Chikatilo (52 korban) dengan mencatatkan korban hingga lebih dari 60, yang kebanyakan Ia lakukan di taman Bitsa, kota Moskow, Rusia.
Pichushkin kecil sebenarnya tumbuh sewajarnya anak biasa lain, namun sebuah insiden saat Ia kecil telah merubah jalan hidup Pichushkin untuk selamanya. Suatu hari Pichushkin terjatuh kebelakang saat bermain ayunan, hal ini membuat bagian belakang dari kepalanya terbentur dengan keras. Setelah di periksakan ke dokter, mereka menyatakan bahwa Pichushkin, mengalami gegar otak yang lumayan parah. Setelah itu kepribadian Pichushkin sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih agresif dan inpulsif. Melihat perubahan ini, sang Ibu akhirnya memindahkanya dari sekolah biasa ke sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Tindakan sang Ibu ini menkjadi malapetaka bagi Pichushkin, karena setelah itu teman-teman lama Pichushkin mulai sering mengolok-oloknya sebagai anak yang terbelakang. Melihat keadaan cucunya seperti ini, akhirnya sang kakek memutuskan untuk membawa Pichushkin tinggal bersamanya. Di tempat kakeknya inilah Pichushkin mulai menemukan hobi baru yaitu bermain catur. Sang kakek yang menyadari bahwa Pichushkin sebenarnya adalah anak yang cerdas, mengajarinya catur agar Pichushkin bisa mencari pelampiasan dari agresi dalam dirinya. Semasa bersama sang Kakek, Pichushkin menjalani hari-hari yang cukup menyenangkan, meskipun Ia masih sering di bully tapi Pichushkin tak lagi menjadi anak yang agresif akibat didikan sang kakek. Namun segalanya segera berubah, ketika Kakek Pichushkin meninggal, Ia seolah kehilangan panutanya dan mulai sering mengkonsumsi Vodka.
Kecanduanya akan Vodka ini semakin menjadi, terlebih saat Pichushkin kembali tinggal bersama Ibunya. Dan pada tahun 1992, mengaku terinspirasi oleh kasus Andrei Chikalito, Pichushkin yang kala itu masih merupakan seorang pelajar mulai melakukan aksi pembunuhan pertamanya dan mulai secara rutin melakukan pembunuhan pada tahun 2001. Kebanyakan korban Pichushkin merupakan pria tunawiswa yang Ia rayu dengan iming-iming Vodca agar mau ikut denganya. Setelah mereka minum bersama, Pichushkin akan langsung menghantam kepala korbanya dengan palu dan kemudian menusuk luka yang ada di kepala korbanya dengan botol Vodca, sebelum melemparkan mereka ke semak belukar di taman Bitsa. Selain para tunawiswa, Pichushkin juga tak segan membunuh wanita dan anak-anak, yang Ia serang dari belakang menggunakan palu, menurutnya cara ini sangat efektif karena selain korbanya tak menyadari, Ia juga akan terhindar dari cipratan darah korban. Pembunuhan terhadap Marina Moskalyova pada musim panas tahun 2006, menjadi aksi terakhir Pichushkin, karena Ia tertangkap dalam kamera CCTV di kota Moskow menjadi orang terakhir yang bersama dengan Marina, 3 hari sebelum mayat wanita ini akhirnya di temukan. Dalam persidanganya Pichushkin didakwa atas 49 kasus pembunuhan di dasarkan pada jumlah korban yang berhasil di temukan oleh pihak kepolisian. Namun Pichushkin mengaku setidaknya Ia telah membunuh 60 hingga 63 orang dalam usahanya untuk melengkapi 64 yang Ia rencanakan, sesuai dengan jumlah bidang dalam papan catur. Ia juga mengaku akan terus membunuh jika tak di hentikan, karena baginya membunuh sama pentingnya dengan makan bagi orang pada umumnya. Jika Ia tak membunuh maka Ia akan mati, Layaknya orang lain jika tak makan.
Benito Mussolini
Terlahir dengan nama, Benito Amilcare Andrea Mussolini pada tanggal 29 July 1883. Bocah imut dalam foto diatas kelak saat sudah dewasa akan di kenal sebagai Hitlernya Italia sekaligus seorang fasis garis keras yang pernah tercatat dalam sejarah Italia. Sejak kecil Mussolini sudah dididik dengan faham sosialis oleh sang Ayah Alessandro Mussolini, hingga membuat idealisme ini tertanam kuat di benaknya. Sempat berimigrasi ke negara Swiss pada tahun 1902, tetapi karena tak kunjung bisa mendapatkan pekerjaan tetap akhirnya Ia kembali ke Itali selama beberapa tahun sampai pada tahun 1908 Ia kembali ke Swiss bekerja pada sebuah surat kabar bernama L'Avvenire del Lavoratore. Disini faham soisalis Mussolini seolah mendapat ruang dan kian berkembang hingga Ia mulai sering mengorganisir pertemuan dengan kaum sosialis lainya.
Akibat tindakanya ini Mussolini sempat di tahan dan akhirnya memutuskan kembali ke Itali lagi. Disini Ia mendapatkan posisi sebagai editor di sebuah majalah mingguan Lotta di classe yang merupakan majalah berfaham sayap kiri, di majalah ini pula kekagumanya pada Karl Heinrich Marx kian meningkat. Sejak saat itu Ia mulai merintis karir politiknya, wlaupun sempat gagal dalam pemilu tahun 1919, Ia akhirnya berhasil menduduki kursi perdana menteri setelah memanfaatkan gejolak ekonomi yang melanda Itali pada tahun 1922. Bersama dengan puluhan pendukungnya Ia memasuki kota Roma dan akhirnya berhasil memaksa, Raja Vittorio Emanuele III, untuk memberinya jabatan perdana menteri akibat tekanan luar biasa dari masa pendukung Mussolini.
Begitu berkuasa Mussolini segera menunjukan sikap rasisnya dengan melancarkan serangan ke Ethiopia. Ia merujuk pada teori evolusi Darwin dan menganggap orang kulit hitam sebagai bangsa yang rendah, dan diperintah oleh ras yang lebih tinggi seperti orang Itali merupakan takdir mereka. Sejak itu Ia teus mengobarkan perang dimana-mana, karena menurutnya manusia memang di takdirkan untuk berperang dan akan berkembang dengan perang. Selain itu karena pemikiran yang nyaris serupa, Ia jadi berteman dengan Hitler yang sekaligus membuat Mussolini dan Itali terseret dalam perang dunia ke II. Akibat perang ini, Itali banyak menelan kekalahan, hingga sedikit demi sedikit kekuasaan Mussolini pun meluntur. Dan puncaknya pada tahun 1943, akibat kekalahan dari pihak sekutu, Raja Viktor III menurunkan Mussolini dari jabatanya dan meng asingkanya di Campo Imperatore, sebuah resor pegunungan terpencil di Abruzzo. Meskipun sempat berhasil di bebaskan oleh pasukan elit Jerman yang dikirimkan sobatnya Hitler. Hidup Musolini akhirnya harus berakhir tragis pada tahun 1945 menyusul kekalahan Nazi di perang dunia ke II. Mussolini, sang Istri dan beberapa pengikutnya ditangkap dan ditembaki berkali kali sebelum akhinya di gantung di sebuah pom bensin bernama Piazza Loreto yang ada di sebuah desa bernama Giulino di Mezzegra. Mayat Mussolini dipertontonkan pada rakyat yang marah pada sepak terjang Partai Fasis pimpinanya, Ia ditembaki berkali-kali, dilempari dengan batu dan diludahi karena kekejamanya saat masa kekuasaanya.
Charles Manson
Meskipun memiliki nama Charles Manson, tapi bocah imut pada foto diatas, tak ada hubunganya dengan penyanyi Rock Marilyn Manson. Bocah di atas justru saat telah beranjak dewasa akan tumbuh menjadi pemimpin dari sebuah geng bernama "Manson Family" sekaligus lambang kejahatan di Amerika. Terlahir dari seorang Ibu bernama Kathleen Maddox pada tahun 12 November 1934, dengan nama Charles Milles Maddox. Manson tak pernah mengenal siapa Ayah kandungnya. Baru setelah Ibunya menikah dengan Willian Manson pada tahun 1940, Manson akhirnya memiliki Ayah sekaligus merubah nama keluarganya menjadi Manson. Tumbuh dalam keluarga yang tak sepenuhnya utuh membuat Manson, tumbuh menjadi remaja nakal yang sering terlibat kasus pencurian hingga pemerkosaan sesama jenis di usianya yang baru menginjak 17 tahun. Tindak kriminalnya ini membuat, Manson muda sering keluar masuk penjara.
Semasa masa penahananya ini, Manson mulai merintis gengnya yang kemudian di kenal dengan nama "Manson Family". Geng pimpinanya ini menjadi dalang dari setidaknya 9 kasus pembunuhan berantai di wilayah California pada akhir 1960-an. Kasus-kasus yang dilakukan oleh Manson Family tergolong sadis, terutama terhadap seorang aktris Sharon Tate yang dibunuh dengan sadis ketika Istri dari sutradara Roman Polanski, ketika wanita malang ini tengah mengandung 8 setengah bulan. Sehari setelah pembunuhan ini, geng Manson kembali membunuh pasangan suami Istri Leno and Rosemary LaBianca. Segala pembunuhan yang digagas Manson ini merupakan bagian dari ritual yang di sebutnya "Helter Skelter", sebuah ritual yang dipercayanya merupakan bagian dari langkah yang dia ambil untuk mempercepat perang akhir zaman. Ritual ini sendiri, merupakan pemahaman yang Manson serap, setelah mendengar lirik dari lagu The Beathles, yang berjudul sama. Aksi Manson akhirnya berakhir saat, Ia dan gengnya ddinyatakan bersalah atas konspirasi pembunuhan berantai dan di jatuhi hukuman mati. Selama masa penahanya ini, keterikatan Manson pada musik, menuntunya menjadi murid dari pembunuh gila lagi, yaitu Alvin Karpis dari Geng Barker. Alvin mengajari Manson bermain gitar yang cukup bagus, hingga belakangan Ia mulai berujar : "Aku bisa lebih terkenal dari The Beathles." band yang pernah menginspirasi segala tindak kejahatanya.
Bashar al-Assad
Saat ini, siapa yang tak mengenal kiprah Bashar al-Assad dan rezim tentara Syiahnya yang telah berlaku keji pada para tahana Sunni di dalam penjara. Sejak kecil Bashar yang terlahir dari dinasti keluarga Assad yang telah menguasai Suriah selama tak kurang dari 40 tahun. I dididik dengan faham Syiah Nushairiyyah, sebuah faham yang berseberangan dengan Sunni. Faham ini juga merupakan faham yang menjadi dari negara Iran.
Menghabiskan sebagian masa belajarnya di negara Perancis membuat, Bashar sangat mahir nerbahasa Perancis. Bashar mulai menduduki Presiden Suriah, sekaligus pemimpin tertinggi militer dii negara tersebut, setelah memenangkan pemilihan presiden pada tahun 2000. Ia menggantikan sang Ayah Hafez al-Assad yang telah menduduki kursi Presiden selama 30 tahun. Selama masa pemerintahanya sudah tak terhitung, berapa banyak kekejaman dan diskriminasi yang dilakukan rezim Bashar al-Assad terhadap kaum Sunni. Meskipun terkenal kejam, karena kekuasaanya yang bisa di bilang mutlak saat itu, Bashar kembali terpilih dalam pemilihan Presiden pada tahun 2007. Sikap Diktator Bashar, akhirnya menuai badai protes rakyatnya yang dimulai tahun 2011 dan berlangsung hingga saat ini. Namun meskipun terus di protes, Bashar seolah tak goyah dan memicu perang saudara di Suriah. Seolah tak takut dengan pendapat negara lain, Bashar bahkan pernah di ketahui pernah ketahuan menggunakan senjata kimia untuk membunuh para demonstran yang menuntutnya mundur. Hingga kini belum ada yang bisa menghentikan aksi Diktator keji ini.
Ted Bundy
Rasa-rasanya kalian pasti sudah akrab dengan nama Theodore Robert Bundy atau yang lebih di kenal dengan Ted Bundy. Kisah pembunuhan berantai dari pria yang memiliki tampilan cukup parlente ini sudah menggegerkan seantero Amerika dan dunia. Namun siapa sangka jika psikopat keji ini semasa kecilnya merupakan bocah yang lucu dan ceria, seperti yang terlihat pada foto diatas.
Terlahir pada tanggal 24 November 1946 dengan nama Theodore Robert Bundy. Entah apa yang membuat bocah yang semasa kecilnya terlihat menggemaskan ini akhirnya berubah menjadi seorang psikopat keji yang telah melakukan setidaknnya 40 kasus pembunuhan yang di dahului dengan penculikan dan pemerkosaan. Dianugrahi tampang yang cukup rupawan, Ted justru memanfaatkan kelebihanya itu untuk menjerat para korbanya yang kebanyakan wanita muda sebelum akhirnya, Ia habisi. aksi Ted baru berakhr saat pada tahun 1975 saat Ia akhirnya di tahan dan diadili. Setelah di jatuhi hukuman mati, Ted Bundy sempat 2 kali melarikan diri dari penjara sebelum akhirnya di eksekusi mati di atas kursi listrik pada tahun 1989.
Comments
Post a Comment