5 Fenomena Pasir Hisap

Apakah Anda pernah menyaksikan film Apocalypto. Dalam salah satu bagian film itu, kita bisa menyaksikan sang tokoh utama tercebur ke dalam pasir hisap yang membuat tubuhnya pelan-pelan tenggelam dan sang jagoan pun berada dalam bahaya. Namun, sesuai skenario, sang tokoh utama akhirnya berhasil menyelamatkan diri dan melanjutkan pelariannya dari sekelompok penjahat yang haus darah.

Namun, tahukah Anda apakah itu pasir hisap? Ada baiknya Anda mengenal mengenai salah satu fenomena ala mini lebih jauh dan tidak menelan mentah-mentah begitu saja apa yang disajikan dalam film-film. Setidaknya hal itu akan menambah pengetahuan Anda, dan tahu bagaimana bersikap ketika menghadapi hal serupa.

Pasir hisap adalah kaloid hidrogel yang terdiri dari pasir, air, dan tanah liat. Pasir hisap biasanya berupa pasir ringan dan longgar yang bercampur dengan air. Penampilannya tidak berbeda dengan pasir biasa yang mungkin berada tepat di sebelahnya, bedanya, pasir hisap tidak dapat menahan beban berat.



1. Terbentuknya Pasir Hisap

Pasir hisap terjadi ketika air merembes memasuki area pasir yang longgar dan pasir kemudian mejadi mudah bergerak. Bila air terperangkap dalam kumpulan pasir dan tidak dapat keluar, maka terbentuklah tanah cair yang tidak bisa lagi menahan berat. Ada dua cara terbentuknya pasir hisap. Yang pertama akibat adanya aliran bawah tanah. Kekuatan aliran air ke atas menentang kekuatan gravitasi sehingga menyebabkan butiran pasir menjadi lebih ringan.

Penyebab kedua terbentuknya pasir hidap adalah akibat gempa bumi. Kekuatan tanah yang bergetar dapat meningkatkan tekanan air tanah dangkal, yang mencairkan lapisan pasir dan lumpur. Permukaan yang cair akan kehilangan kekuatan, sehingga membuat benda apapun di atasnya, seperti bangunan atau benda lain yang ada di permukaannya akan tenggelam atau jatuh.

Getaran ditambah aliran air mengurangi gesekan antara partikel pasir dan menyebabkan pasir berperilaku seperti cairan. Tanah yang mencair akan kehilangan kekuatan dan berperilaku seperti cairan kental.



2. Tempat Pasir Hisap Terbentuk

Pasir hisap biasanya muncul di tempat-tempat tertentu di mana ada lapisan tanah liat keras dibawahnya. Air akan terkumpul di pasir, karena tanah liat di bawahnya menahan air untuk tidak meresap. Air ini dapat berasal dari berbagai tempat yang berbeda, seperti arus sungai atau kolam. Butiran pasir hisap berbeda dengan butiran pasir biasa, karena bentuknya bulat dan bukan bersiku-siku atau lancip. Air berada di antara butiran sehingga memisahkan dan mengangkatnya, jadi pasir ini cenderung mengapung satu di atas lainnya. Inilah yang membuat pasir ini tidak dapat menahan objek padat.

Tepat di mana pasir hisap paling mungkin terjadi antara lain di sungai, pantai, danau dekat pantai, dekat mata air bawah tanah, dan rawa. Karena di sanalah partikel-partikel pembentuk pasir hidap banyak kita jumpai, seperti pasir, air, dan tanah liat.

Saat berada di pantai, kita bisa melihat perbedaan pasir dengan berbagai tingkat kelembaban. Pasir yang kering lebih padat dan mampu menahan beban tubuh kita. Sebaliknya permukaan pasir yang tampak lebih lunak akan membuat kita terperosok ke dalamnya.



3. Mudah Larut Jika Diusik

Menurut hasil penelitian, permukaan pasir hisap akan segera larut dengan cepat jika mendapat gangguan gerak. Pasir di permukaan akan menjadi lembek dan pasir di lapisan yang dangkal juga akan merosot ke bawah dengan cepat.



Gerakan perpindahan ini membuat benda yang bergerak di permukaan pasir tenggelam ke bawah, kemudian seiring dengan meningkatnya kedalaman penenggelaman tersebut, pasir yang jatuh ke bawah melalui gerakan perpindahan dari lapisan atas perlahan-lahan akan menyatu. Lalu akan menciptakan endapan yang tebal, sehingga viskositas atau sifat merekat pasir bertambah cepat, mencegah objek terperosok lebih jauh.



4. Butuh Kekuatan Mengangkat Sebuah Mobil

Orang yang terperosok ke dalam pasir hisap umumnya tidak bisa bergerak, densitas pasir yang meningkat kemudian merekat di bagian anggota badan bawah yang terperosok dalam pasir hisap tersebut, membentuk tekanan yang sangat besar pada tubuh, membuat orang sangat sulit mengeluarkan tenaga.

Orang yang sangat besar tenaganya sekalipun juga sulit dalam waktu singkat bisa mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut. Setelah dikalkulasi peneliti terkait, untuk mengeluarkan satu kaki korban yang terperangkap dengan kecepatan 1 cm per detik saja butuh kekuatan 100 ribu Newton, atau kurang lebih setara dengan kekuatan mengangkat sebuah mobil ukuran sedang.

Kecuali dibantu dengan mobil derek, jika tidak sulit sekali mengeluarkan korban yang terperangkap dalam pasir hisap tersebut dalam waktu singkat. Hasil penelitian terkait juga menunjukkan, menurut hitungan kekuatan ini, jika secara paksa menyeret korban, maka sebelum pasir hisap "melepaskan" korban yang terperangkap, tubuh korban sudah putus tertarik oleh kekuatan yang besar itu, resiko yang diakibatkan tindakan demikian jauh lebih berbahaya dibandingkan membiarkan korban tetap berada dalam pasir hidap tersebut untuk sementara waktu.



5. Cara Melepaskan Diri

Pasir hisap memiliki densitas 2 gram per milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1 gram per milliliter. Dengan demikian, bila terperosok ke dalam genangan pasir hisap, pada dasarnya manusia bisa mengapung dan hanya terhisap sampai pinggang. Orang yang terjebak masuk ke pasir hisap tidak tenggelam lenyap dari pandangan. Karena pasir hisap mengandung cairan sangat banyak, itu memungkinkan orang mengapung lebih tinggi daripada di air.

Akan tetapi, ada faktor lain yang bisa menyebabkan manusia tetap tenggelam bila terperosok ke dalamnya. Umumnya apabila terjebak masuk ke pasir hisap, orang akan panik dengan meronta-ronta dan menggelepar mencari pegangan. Hal itu justru akan berakibat lebih buruk karena memperparah keadaan dan mempercepat tenggelam.

Menurut seorang ahli, cara untuk terlepas dari pasir hisap, korban yang terperangkap harus menggerakkan kedua kaki secara perlahan agar air dan pasir semaksimal mungkin merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur. Selain itu, juga harus berusaha agar anggota badan terpisah, sebab jika area permukaan pasir yang disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Yang penting lakukan gerakan yang cukup tenang dan santai, sehingga secara perlahan akan terbebas dari perangkap pasir hisap. Hal terbaik untuk dilakukan adalah membuat gerakan lambat dan membawa diri kita kembali ke permukaan. Kita akan mengapung ke tingkat yang aman.

Comments

Popular posts from this blog

18+:Foto Otopsi Korban Pembunuhan dan Perkosaan

Hutan Hoia Baciu, Salah Satu Hutan Paling Mengerikan di Dunia